Lama sudah Palestina terjajah
Tanah suci kian bersimbah darah
Air mata jatuh menemani kesedihan
Takut, gelisah, menyatu dalam amarah
Dentuman Bom,
Luncuran roket,
Rentetan suara tembakan
Menjadi pemecah kesunyian
Menemani kaki si kecil melangkah
Menghasi langit yang mencekam tanpa terang
Lihatlah kawan,
Betapa banyak pemuda menjemput bidadarinya di sana
Lihatlah
Betapa giat para pelajar menuntut ilmu-Nya
Lihatlah
Betapa mudah 30 Juz dihafal dimasa belia
Lihatlah, lihat, lihatlah Palestina
Betapa bangga mereka
Ketika jiwa tergadaikan dengan surga Tuhannya
Tetap mencari Ilmu Allah
Walau moncong senapan menodong kepala
Menjadi penjaga Al-Qur’an
Ditengah kesedihan, ketakutan dan kegelisahan
Lalu, dimana kita?
Dimana kita, pemuda Indonesia?
Ditengah negeri yang aman
Dikelilingi lingkungan yang nyaman
Dimanjakan fasilitas yang menunjang
Tiada perang
Ya, kita begitu indah hidup kita
Syahwat menjadi teman sejati
Nilai jadi tuntutan, ilmu sekadar kewajiban
30 Juz, oh tidak.. Juz 30 pun tak pernah menyapa ingatan kita
Tertidur lelap dalam malam yang begitu gemerlap.
Bangga merasa telah berkontribusi?
Turun kejalan, bernyanyi, berteriak perihal Palestina?
Galang dana, adakan acara?
Semua atas nama Jihad, membela palestina
Wahai Mujahidun...
Selama doa taklah menghiasi lisanmu
Selama shaff subuh masjidmu tidak engkau penuhi
Selama syahwat engkau jadikan sahabat
Selama itu pula islam tidak akan menang
Selama itu pula Palestina terus terjajah
Al-aqso terus dirong-rong
Pertolongan Allah terus tertahan
Bukan seberapa banyak usaha
Namun seberapa benar usaha itu
Selama Allah dan rasul-Nya tak ditaati
Selama itu pula penderitaan tak pernah henti.
Depok, 30 Desember 2010
_Wahyu Ibnu Atman_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar